Ini alasan tombol angka telepon dan kalkulator berkebalikan
Pernahkah kamu mengamati papan tombol ponsel atau telepon dengan kalkulator?
Pernahkah kamu mengamati papan tombol ponsel atau telepon dengan kalkulator? Menemukan perbedaannya? Jelas berbeda, guys. Urutan angka pada telepon berkebalikan dengan yang ada pada kalkulator. Mengapa bisa begitu?
Dilansir brilio.net dari laman HowStuffWorks, Rabu (10/6), ada tiga teori yang diduga mendasari, yaitu:
Pertama, teori yang bisa menjelaskan adanya sirkuit telepon dan hardware pengenalan bunyinya. Ketika jenis telepon sentuh-suara sedang didesain pada akhir 1950-an, desainer kalkulator telah mengatur tata letak angka 7, 8, dan 9 di baris atas.
Pemasukan data profesional dan lain-lain yang digunakan dalam kalkulator cukup teratur, cukup ahli menavigasi dengan tata letak seperti itu.
Tak heran bila orang mengetik angka pada kalkulator dengan begitu cepat dengan tata letak 7, 8, dan 9 di atas. Sayangnya, tata letak seperti ini tidak begitu berefek ketika diterapkan dalam telepon sentuh-suara tadi. Alias teknologi pengenalan nada tidak dapat beroperasi secara efektif untuk menghubungi nomor pada kecepatan seperti kalkulator.
Para desainer telepon pun berpikir bahwa jika mereka membalik tata letak, kecepatan panggilan akan menurun dan pengenalan nada akan lebih baik. Teori ini hanya memiliki sedikit bukti tapi bisa dibilang masuk akal.
Kedua, teori yang mengacu pada penelitian oleh Bell Labs pada tahun 1960. Penelitian ini melibatkan pengujian beberapa layout atau tata letak tombol telepon yang berbeda untuk mengetahui yang paling mudah untuk digunakan.
Setelah menguji beberapa model tata letak tombol, termasuk salah satu yang menggunakan dua baris dengan lima nomor untuk masing-masing (atas dan bawah) dan yang lain menggunakan posisi melingkar, ditetapkan bahwa pola matrik tiga dan tiga yang memiliki angka 1, 2, dan 3 di atas adalah yang paling mudah digunakan orang.
Ketiga, teori berdasarkan tata letak telepon rotary atau telepon dengan tata letak tombol angka yang berputar. Pada tombol telepon putar tersebut, angka 1 ada di bagian atas kanan dan angka 0 ada di bagian bawah.
Ketika merancang tombol sentuh-suara baru, angka 1 ditempatkan di kanan atas adalah hal yang tak masuk akal, karena menulis cara Barat dibaca dari kiri ke kanan. Namun, menempatkan angka 1 di bagian atas kiri, dan selanjutnya ke kanan, lebih masuk akal. Akhirnya, formulanya adalah seperti yang kamu ketahui sekarang, dengan angka 0 berada di bagian bawah secara tersendiri.
Semua teori tersebut hanya berusaha menjelaskan mengapa papan tombol angka telepon dan kalkulator itu berlawanan, walaupun belum ada yang terbukti secara pasti.
sumber : brilio.net