Viral Remaja Daftar Pakai Tumpukan Uang Receh, Ini Dia Identitasnya


Belakangan ini viral di media sosial, terutama Facebook dan Instagram yang menampilkan foto seorang anak yang tengah mendaftar dengan tumpukan uang receh. Dan kini, identitas anak tersebut sudah diketahui.
Anak yang memiliki jiwa juang besar untuk mencapai pendidikan yang tinggi itu bernama Eka Duta Prasetya (15). Ia menggunakan uang recehan tersebut untuk biaya seragam masuk ke MAN 1 Kota Magelang.
Awalnya ia malu membayar dengan menggunakan uang receh. Namun setelah berusaha kesana kemari tidak ada orang yang mau menukar, ia terpaksa membayar dengan uang receh. Kini, ia bisa tersenyum sumringah. Pasalnya, setelah fotonya viral di berbagai media sosial, ia mendapatkan bantuan, baik dari sekolah ataupun netizen.
Duta tinggal di rumah kontrakan di Griya Purna Bhakti Indah RW 09, Desa Ngadirejo, Kecamatan Secang, Magelang. Jarak rumahnya dengan MAN 1 Magelang itu hanya sekitar 10 kilometer.
Dia tinggal bersama dengan ayah dan juga neneknya. Ternyata, ia sudah mengumpulkan uang receh tersebut sejak kelas 6 SD dan berniat untuk membeli laptop, namun karena kebutuhan yang mendesak, uang yang dikumpulkannya tersebut kadang juga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Awalnya saya nabung itu buat beli laptop atau komputer. Rencananya buat belajar karena saya ingin jadi ahli komputer,” kata remaja kelahiran 1 Juni 2001 ini, dikutip di kompas.com
Sebelumnya, alumnus MTs Kota Magelang itu ingin menempuh pendidikan di sekolah dengan jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), namun sang ayah meminta dirinya belajar agama. Tidak hanya itu saja, faktor biaya juga yang mengharuskannya sekolah di MAN 1 Kabupaten Magelang itu.
Pihak sekolah, melihat kesungguhan Duta yang ingin sekolah, dan oleh sebab itulah MAN 1 Magelang memutuskan untuk membebaskannya membayar seragam. Sekolah juga memasukan uang receh Duta ke dalam salah satu bank swasta.
Pihak sekolah MAN 1 Magelang menyebutkan sudah melakukan survei dan melihat sendiri kondisi Duta yang memang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Oleh sebab itulah, Duta memperolah kompensasi biaya pendidikan.
Kisah Duta ini bisa menjadi inspirasi untuk anak-anak di luaran sana, jika ada kemauan pastilah ada jalan. Semoga semangat Duta untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak menular kepada semua anak-anak Indonesia.